Ikuti Kami :

Disarankan:

Puskesmas Rajapolah Siaga Dugaan Keracunan Makanan MBG, Belum Ada Pasien yang Datang

Kamis, 01 Mei 2025 | 17:13 WIB
Watermark
Puskesmas Rajapolah Siaga Dugaan Keracunan Makanan MBG, Belum Ada Pasien yang Datang.

Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya menyatakan kesiapsiagaannya menyusul informasi dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (30/4/2025).

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya menyatakan kesiapsiagaannya menyusul informasi dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (30/4/2025).

Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, mengungkapkan bahwa hingga Kamis (1/5/2025) siang, belum ada pasien yang datang untuk berobat terkait dugaan keracunan tersebut. Kendati demikian, pihaknya tetap bersiaga dan memantau situasi.

“Kami belum menerima pasien yang datang dengan keluhan keracunan, namun tim medis tetap siaga jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan penanganan,” ujar Hani saat dikonfirmasi.

Informasi dugaan keracunan ini mencuat setelah beredarnya laporan dari orang tua murid di grup WhatsApp sekolah. Sebanyak 16 pelajar dari dua tingkatan sekolah disebut mengalami gejala seperti lemas dan buang air besar berulang, tak lama setelah menyantap makanan MBG.

Salah satu orang tua siswa, IN, mengungkapkan bahwa anaknya mengalami gangguan pencernaan sejak tengah malam setelah makan MBG.

“Anak saya tidak dibawa ke puskesmas, hanya dirawat tradisional di rumah dengan air kelapa dan obat herbal,” tuturnya.

Pihak relawan penyelenggara MBG telah menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua atas kejadian tersebut dan menyatakan tengah melakukan evaluasi terhadap menu makanan.

“Kami turut prihatin dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Tim sedang melakukan evaluasi, dan kami siap bertanggung jawab,” tulis perwakilan relawan dalam pesan resmi yang tersebar di grup orang tua siswa.

Mereka juga mengimbau agar informasi tersebut tidak disebarluaskan ke media sosial selama proses evaluasi masih berjalan.

Editor
Link Disalin