Ikuti Kami :

Disarankan:

Ratusan Massa Geruduk Bale Kota Tasikmalaya, Kritik Kepemimpinan Viman-Diky

Rabu, 28 Mei 2025 | 16:16 WIB
Ratusan Massa Geruduk Bale Kota Tasikmalaya, Kritik Kepemimpinan Viman-Diky
Ratusan Massa Geruduk Balai Kota Tasikmalaya, Kritik Kepemimpinan Viman-Diky. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Ratusan massa gabungan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan pelaku seni budaya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (28/5/2025) pagi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap kinerja Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi, dan Wakil Wali Kota Diky Chandra.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Ratusan massa gabungan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan pelaku seni budaya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (28/5/2025) pagi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap kinerja Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi, dan Wakil Wali Kota Diky Chandra.

Demonstrasi yang dimulai sekira pukul 10.00 WIB itu dipimpin langsung oleh Nanang Nurjamil selaku koordinator lapangan. Massa menyuarakan kekecewaan terhadap kepemimpinan Viman-Diky yang dinilai kurang memberikan perhatian terhadap ormas dan komunitas seni budaya di Kota Tasikmalaya.

"Kami tak mau orasi di pinggir jalan, kami ingin aspirasi didengar langsung oleh Wali Kota Tasik," teriak Nanang dalam orasinya.

Awalnya, massa berniat melakukan atraksi seni budaya di lapangan upacara kompleks Bale Kota. Namun, mereka tertahan di luar gerbang karena penjagaan ketat dari aparat keamanan. Aksi saling dorong pun nyaris terjadi saat massa berusaha menerobos barikade petugas. Ketegangan sempat memuncak, meski hanya terjadi adu mulut.

Sekitar satu jam setelah aksi berlangsung, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Asep Goparulloh, menemui massa dan menawarkan pertemuan di dalam kantor dengan perwakilan peserta aksi. Namun tawaran tersebut ditolak oleh massa, yang bersikukuh seluruh peserta harus diizinkan masuk ke area Bale Kota.

Dalam orasinya, Nanang menyampaikan bahwa Pemkot Tasikmalaya selama ini tidak merespons surat permohonan audiensi yang telah dikirimkan.

"Kami telah berkali-kali mengirimkan surat dan meminta audiensi. Tapi tidak pernah ada tanggapan. Ini adalah bukti arogansi Pemkot terhadap masyarakatnya," tegasnya.

Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak mengizinkan mereka menampilkan atraksi seni budaya sebagai bagian dari aksi damai tersebut.

"Kami telah berlatih dan ingin menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya memiliki potensi dan budaya yang luar biasa. Apakah tidak ada nurani?," ucap Nanang dengan nada emosional.

Setelah gagal menyampaikan aspirasi di Bale Kota, massa kemudian bergerak menuju Gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Di halaman kantor legislatif itu, para pelaku seni dan budaya akhirnya bisa menampilkan pertunjukan seni tradisional, termasuk atraksi debus.

Atraksi tersebut menarik perhatian, dengan para pemain menunjukkan aksi kebal senjata tajam, seperti mengiris tubuh sendiri hingga berdarah, tanpa menimbulkan kepanikan yang berarti di antara penonton.

Editor
Link Disalin