CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Ribuan warga Desa Cicapar, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di halaman kantor desa, Rabu (9/7/2025). Aksi ini menjadi puncak akumulasi kekecewaan warga yang menuntut pengunduran diri kepala desa atas dugaan praktik korupsi.
Berbeda dari aksi-aksi sebelumnya, kali ini tidak ada ruang untuk dialog. Suara tuntutan menggema melalui pengeras suara, menyerukan satu hal: mundurnya kepala desa.
Koordinator aksi, Beno Suwarno, menyampaikan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam masyarakat terhadap janji-janji yang tak kunjung ditepati.
“Perundingan sudah tidak kami inginkan lagi. Sekarang, hanya satu tuntutan: mundur!” tegasnya.
Massa menuding telah terjadi praktik korupsi yang merugikan keuangan desa secara sistematis. Penyimpangan disebut mencakup pengelolaan anggaran, Pendapatan Asli Desa (PAD), hingga aset desa. Berdasarkan dokumen pengawasan warga, total kerugian ditaksir mendekati Rp1 miliar.
“Ini bukan lagi soal kepemimpinan yang buruk. Ini kejahatan yang merampas hak warga,” ujar Beno.
Warga mengaku telah melaporkan dugaan korupsi ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan yang transparan.
“Proses hukum terasa mandek. Padahal bukti permulaan sudah kami sertakan,” pungkasnya.
Situasi aksi berlangsung tertib tetapi penuh tekanan moral. Warga menyatakan akan terus melakukan tekanan hingga tuntutan mereka dipenuhi.