Ikuti Kami :

Disarankan:

Simulasi Gempa di SMPN 15 Tasikmalaya Bikin Panik, Siswa Berhamburan dan Satu Kelas Terbakar

Rabu, 30 April 2025 | 15:59 WIB
Watermark
Suasana simulasi bencana di SMPN 15 Tasikmalaya, ratusan siswa berhamburan keluar ruang kelas mengikuti skenario gempa bumi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Suasana mendadak mencekam di SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya, Rabu pagi (30/4/2025), saat ratusan siswa tiba-tiba berlarian keluar ruang kelas dengan wajah panik.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Suasana mendadak mencekam di SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya, Rabu pagi (30/4/2025), saat ratusan siswa tiba-tiba berlarian keluar ruang kelas dengan wajah panik. Alarm sirine bergema di seluruh area sekolah, disusul teriakan instruksi dari guru-guru yang mengarahkan siswa menuju titik kumpul di lapangan.

Namun, kepanikan itu bukan karena bencana sungguhan. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari simulasi evakuasi bencana gempa bumi yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2025.

Simulasi ini dirancang sedemikian nyata. Seolah benar terjadi gempa tektonik berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengguncang wilayah Tasikmalaya. Bahkan, untuk menambah kesan realistis, salah satu ruang kelas digambarkan mengalami korsleting listrik hingga terbakar, dan beberapa siswa "terluka" akibat reruntuhan bangunan.

Skenario ini melibatkan langsung guru, siswa, hingga tim reaksi cepat internal sekolah. Mereka bertugas mengevakuasi, memberikan pertolongan pertama, dan melaporkan situasi ke call center GeCe 112.

Tak lama setelah laporan dibuat, petugas gabungan dari BPBD, Damkar, PMI, PSC 119, Puskesmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan penyelamatan "korban."

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menjelaskan bahwa sekolah dipilih sebagai lokasi simulasi karena anak-anak diyakini bisa menjadi agen informasi kebencanaan di rumah masing-masing. "Kami ingin mereka tidak hanya siap, tapi juga bisa mengedukasi keluarga tentang cara menghadapi bencana secara mandiri," ujarnya.

Ia menambahkan, SMPN 15 dianggap memiliki potensi kesiapsiagaan tinggi, terutama dalam menghadapi bencana geologis seperti gempa bumi. Karena itu, simulasi lebih difokuskan pada skenario gempa, dibandingkan potensi bencana lainnya seperti banjir atau angin puting beliung.

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, yang hadir menyaksikan langsung simulasi tersebut, mengapresiasi pelaksanaannya. Ia menilai bahwa edukasi kesiapsiagaan harus dimulai dari lingkungan terkecil, termasuk sekolah. "Anak-anak harus tahu apa yang harus dilakukan saat bencana, dan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membangun budaya tanggap bencana," katanya.

Kepala SMPN 15, Asep Dani Fauzi, merasa bangga sekolahnya terpilih menjadi lokasi simulasi. Ia menyebut, pihaknya telah menyiapkan tim evakuasi beranggotakan guru dan siswa, serta mengikuti pelatihan selama tiga hari bersama BPBD. "Kami harap pengalaman ini membuat anak-anak lebih siap, baik di sekolah maupun di rumah, jika bencana benar-benar terjadi," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Diky Candra, Sekda Kota Tasikmalaya, perwakilan DPRD, serta unsur TNI-Polri dan instansi terkait lainnya.

 

Editor
Link Disalin