Ikuti Kami :

Disarankan:

Taman Karya Anak Ciamis: Ruang Kreativitas Anak di Tengah Liburan Sekolah

Minggu, 06 Juli 2025 | 19:56 WIB
Watermark
Taman Karya Anak Ciamis: Ruang Kreativitas Anak di Tengah Liburan Sekolah. Foto: NewsTasikmalaya.com/Febrian L.

Penutupan Pasar Kinanti dan Taman Karya Anak yang digelar di Lembur Kaulinan Cibunar, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, berlangsung meriah pada Minggu (6/7/2025). Kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-5 ini menjadi ruang kreativitas anak-anak selama masa liburan sekolah.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Penutupan Pasar Kinanti dan Taman Karya Anak yang digelar di Lembur Kaulinan Cibunar, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, berlangsung meriah pada Minggu (6/7/2025). Kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-5 ini menjadi ruang kreativitas anak-anak selama masa liburan sekolah.

Penggagas kegiatan, Deni Wahyu Jayadi, mengatakan bahwa Taman Karya digelar untuk menjawab keresahan orang tua yang mengeluhkan anak-anaknya hanya bermain gadget selama liburan. Menurutnya, tidak semua orang tua memiliki waktu atau kemampuan membawa anak-anaknya berlibur ke luar kota.

“Alhamdulillah, sampai hari ini kegiatan ini bisa berjalan secara konsisten dan tetap gratis tanpa pungutan apapun,” kata Deni.

Ia menjelaskan, keberhasilan program ini berkat kolaborasi lintas sektor seperti PKK, Sakola Motekar, Kampung KB, serta dukungan para relawan dari berbagai perguruan tinggi.

“Yang luar biasa, para fasilitator ini bahkan belum punya anak, tapi mereka rela turun tangan membimbing anak-anak,” ungkap Deni.

Tahun ini, Taman Karya mengusung tema perlindungan anak dan mengajak anak-anak kembali ke permainan tradisional serta kegiatan kreatif. Mereka belajar menjahit, melipat kardus, menggunting kertas, hingga membuat kerajinan tangan sederhana.

“Anak-anak harus diisi kepalanya, hatinya, dan tangannya. Artinya, tidak hanya pintar secara akademis, tapi juga kreatif dan berdaya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Bunda PAUD Ciamis, Hj. Gitta Griselda, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dinilainya penuh energi positif.

“Saya melihat banyak aura positif di sini, dari orang tua, anak-anak, hingga seluruh tim yang terlibat. Ini penting karena kebahagiaan yang dirasakan di sini semoga bisa dibawa pulang ke rumah,” katanya.

Ia menekankan pentingnya pengasuhan menyeluruh untuk anak-anak, yang tidak hanya fokus pada kecerdasan tetapi juga emosi, motorik, dan komunikasi.

“Kemampuan komunikasi, pengelolaan emosi, dan rasa percaya diri sangat mempengaruhi masa depan anak. Kalau anak tidak percaya diri dan tidak bisa mengekspresikan emosinya, kelak mereka jadi dewasa yang pasif,” jelasnya.

Gitta berharap, Taman Karya bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dan mendorong lebih banyak pihak untuk menghadirkan ruang bermain dan belajar yang sehat bagi anak-anak.

“Saya secara pribadi sangat mendukung apa yang dilakukan Kang Deni. Semoga bisa ditiru di tempat lain dan jadi gerakan yang melibatkan masyarakat luas,” tutupnya.

Editor
Link Disalin