TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Menanggapi keluhan warga Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, terkait keberadaan tempat jual beli hewan kurban miliknya, PT Lintas Nusa (LN) akhirnya angkat bicara.
Warga sebelumnya menyampaikan protes atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas usaha tersebut, mulai dari bau tidak sedap, lalu lalang kendaraan pengangkut hewan, hingga persoalan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dinilai belum memadai.
Direktur Operasional PT Lintas Nusa, Yulis, dalam audiensi bersama warga dan unsur pemerintah yang digelar di GOR Kelurahan Sukamaju Kaler, mengakui bahwa keberadaan IPAL di tempat usahanya belum optimal dan berkontribusi pada timbulnya bau di lingkungan sekitar.
“Kita sudah mengeksekusi apa yang memang sudah disetujui oleh pihak DLH. Dan sekarang memang sedang proses saja untuk perbaikan IPAL,” kata Yulis di hadapan warga, Rabu (25/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa proses perbaikan IPAL sebelumnya tertunda akibat berbagai kendala, termasuk dampak pandemi Covid-19 dan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat meluas.
“Bukan baru sekarang, tapi kondisinya memang kepending oleh teknis-teknis yang memang seharusnya itu kita tidak bisa melakukan eksekusi ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yulis menyampaikan bahwa pembangunan kandang (stabul) baru dilakukan pada tahun lalu, dan pihaknya langsung mulai mengeksekusi perbaikan IPAL sesuai rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Jadi kita baru stabul itu di tahun kemarin yang memang kita langsung mengeksekusi yang seharusnya LH disarankan kepada kita,” sambungnya.
Menurut Yulis, sebelum pandemi, IPAL yang dibangun belum memenuhi standar karena pada waktu itu belum ada aturan Pertek (Persetujuan Teknis), sehingga pihaknya hanya membuat bak penampungan biasa. Kini, PT Lintas Nusa menyatakan siap mengikuti saran dari DLH yang disusun bersama konsultan lingkungan.
“Kita akan mengikuti saran yang dianjurkan oleh DLH yang sudah dirintis di konsultan,” ungkapnya.
Yulis juga menegaskan bahwa proses pembangunan IPAL saat ini tengah berjalan. Pihaknya sedang mencari kontraktor yang akan membangun IPAL sesuai standar yang berlaku.
Dalam operasionalnya, PT Lintas Nusa disebut menampung sekitar 1.000 ekor sapi kurban untuk kebutuhan wilayah Priangan Timur. Ia menyebut bahwa pihak perusahaan berkomitmen menyelesaikan perbaikan IPAL dalam waktu dekat.
“Kita baru disetujui Pertek dari konsultan, dan mungkin bulan ini kita akan mencari kontraktor untuk perbaikan IPAL,” pungkasnya.