Warga Binaan Lapas Ciamis Produksi Coir Net untuk Ekspor ke Korea Selatan

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Warga binaan Lapas Kelas II B Ciamis kini terlibat dalam produksi Coir Net, sebuah produk berbahan dasar serabut kelapa yang akan diekspor ke Korea Selatan.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Kelas II B Ciamis dengan PT Agri Lestari Nusantara. Kerjasama itu bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pendapatan bagi para narapidana.

Kepala Lapas Kelas II B Ciamis, Beni Nurrahman, menjelaskan bahwa produksi Coir Net ini menjadi salah satu bentuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan.

"Mereka diwajibkan bekerja agar fokus menjalani masa pidana dan tidak terdistraksi. Selain itu, keterampilan ini akan menjadi modal bagi mereka saat bebas nanti," katanya di Lapas Kelas II B Ciamis, Selasa (27/08/2024).

Dijelaskan Beni, PT Agri Lestari Nusantara menyediakan bahan baku, untuk proses produksi dilakukan oleh 36 orang warga binaan yang telah ditetapkan sebagai pekerja resmi di bagian bimbingan kerja Lapas Ciamis.

“Setiap hari target produksi kita adalah 100 unit. Setelah selesai, produk ini akan diambil oleh PT Agri untuk kemudian diekspor ke Korea Selatan, Coir Net digunakan sebagai media pembibitan tripang,” jelasnya.

Beni juga mengatakan bahwa warga binaan yang bekerja membuat Coir Net akan mendapatkan 50% dari hasil kontrak kerja sama tersebut.

"Upah mereka adalah 50% dari hasil kontrak, sedangkan sisanya dialokasikan untuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan operasional Lapas," kata Beni.

Selain produksi Coir Net, Lapas Ciamis juga mengembangkan berbagai produk lain seperti keripik dan keset serabut kelapa dan lainnya.

“Kami juga memproduksi keripik, kemarin mendapat pesanan sebanyak 100 pcs dari Lapas Garut. Selain itu, ada pesanan keset dari beberapa instansi pemerintah daerah dan rumah makan,” ungkap Beni.

Beni berharap program-program seperti ini dapat terus berkembang dan mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Sehingga mereka bisa punya modal usaha ketika kembali ke masyarakat dan tidak menganggur. 

"Ini adalah langkah konkret untuk ikut membangun di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.