TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya - Tiga pendaki gunung dari komunitas Jarambah QC Tasikmalaya yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak di Gunung Balease, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, akhirnya kembali ke Tasikmalaya dan bertemu keluarga mereka pada Jumat (29/11/2024).
Ketiga pendaki tersebut, Tantan Trianasaputra Avem(56), Maman Permana Leneng (49), dan Yudiana Mindo (46), berbagi kisah pengalaman mereka dalam acara syukuran komunitas di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Minggu (1/12/2024).
Menurut Tantan, mereka sebenarnya tidak tersesat, melainkan hanya mengalami keterlambatan akibat berbagai kendala di perjalanan.
"Awalnya kami hilang kontak, lalu dianggap tersesat. Padahal kami sedang dalam perjalanan pulang. Kami juga bertemu tim SAR di jalur resmi pendakian, bukan di luar jalur," ujar Tantan.
Pendakian yang semula diprediksi berlangsung selama 10 hari, ternyata memakan waktu 21 hari 20 malam akibat berbagai hambatan, seperti serangan lebah, ular, longsor, hingga pohon tumbang.
Selama pendakian, tim menghadapi berbagai tantangan, termasuk tersesat di beberapa titik. Di Pos 6, Maman sempat berputar-putar, begitu juga Tantan di Pos 4. Tantangan ini membuat mereka baru mencapai puncak pada hari ke-14.
Menyadari keterlambatan, tim mulai menerapkan strategi bertahan hidup, seperti mengelola bekal yang sudah dipersiapkan untuk 10 hari dengan tambahan cadangan 60 persen.
"Kami tetap mengelola bekal agar cukup. Sampai bertemu tim SAR, bekal masih ada. Strategi lainnya adalah memecah tim untuk mempercepat pergerakan," jelas Tantan.
Tim terpisah, dengan Tantan tertinggal karena cedera kaki. Sementara Maman dan Yudiana bergerak lebih dulu dan meninggalkan jejak petunjuk bagi Tantan.
"Mereka bertemu tim SAR lebih dulu pada pukul 4 sore, sementara saya bertemu keesokan harinya pukul 8 pagi," kata Tantan.
Ketiganya mengaku terkejut dengan perhatian besar yang mereka terima selama hilang kontak. Mereka pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
"Kami tidak menyangka viral seperti ini, dan kami minta maaf jika sempat menimbulkan keresahan," ujar Tantan.
Meski demikian, para pendaki ini tidak kapok. Mereka bahkan sudah merencanakan ekspedisi baru ke wilayah Aceh pada tahun depan.