Ikuti Kami :

Disarankan:

Jejak Kepemimpinan Sunda: Dari Prabu Siliwangi hingga Dedi Mulyadi

Senin, 05 Mei 2025 | 05:59 WIB
Jejak Kepemimpinan Sunda: Dari Prabu Siliwangi hingga Dedi Mulyadi
Jejak Kepemimpinan Sunda: Dari Prabu Siliwangi hingga Dedi Mulyadi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Kepemimpinan di tanah Sunda telah mengalami transformasi besar dari masa ke masa. Salah satu figur paling legendaris dalam sejarah Jawa Barat adalah Prabu Siliwangi, raja besar Kerajaan Pajajaran yang dikenang karena kepemimpinan bijak dan kuat. Kini, semangat kepemimpinan itu dilanjutkan dalam bentuk yang lebih modern oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

JAWA BARAT, NewsTasikmalaya.com — Kepemimpinan di tanah Sunda telah mengalami transformasi besar dari masa ke masa. Salah satu figur paling legendaris dalam sejarah Jawa Barat adalah Prabu Siliwangi, raja besar Kerajaan Pajajaran yang dikenang karena kepemimpinan bijak dan kuat. Kini, semangat kepemimpinan itu dilanjutkan dalam bentuk yang lebih modern oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Keduanya hidup di era yang berbeda dan membawa gaya kepemimpinan yang unik sesuai zamannya. Prabu Siliwangi memimpin dalam konteks kerajaan adat yang kental dengan nilai-nilai spiritual dan budaya. Ia dikenal melalui cerita rakyat dan legenda yang memperkuat identitas budaya Sunda. Sosoknya dihormati secara turun-temurun dan dianggap sebagai simbol keabadian nilai-nilai tradisional.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi tampil sebagai pemimpin modern yang adaptif dan dekat dengan masyarakat. Ia memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dan membangun hubungan langsung dengan warga melalui berbagai forum publik. Pendekatannya cenderung pragmatis, menekankan pembangunan dan kebijakan lingkungan yang konkret.

Perbedaan antara keduanya tampak dalam sistem pemerintahan yang dijalankan, dari kerajaan berbasis adat hingga demokrasi modern. Prabu Siliwangi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan spiritual, sedangkan Dedi Mulyadi menonjolkan fleksibilitas dan keterbukaan. Meski menghadapi tantangan zaman yang berbeda, keduanya sama-sama berperan dalam membentuk wajah dan arah perkembangan Jawa Barat.

Warisan Prabu Siliwangi tertanam dalam identitas budaya Sunda, sementara Dedi Mulyadi berupaya meninggalkan jejak melalui kebijakan dan program pembangunan. Keduanya menunjukkan bahwa kepemimpinan, meski berevolusi, tetap menjadi kunci dalam menjaga jati diri dan memajukan masyarakat Sunda.

Editor
Link Disalin