Disarankan:
Kembang tahu kuah jahe, hidangan tradisional yang kaya akan rasa dan khasiat, kini bisa ditemukan di Kota Tasikmalaya.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kembang tahu kuah jahe, hidangan tradisional yang kaya akan rasa dan khasiat, kini bisa ditemukan di Kota Tasikmalaya.
Hidangan ini terbuat dari kedelai, diolah menjadi endapan tipis yang disajikan dengan kuah jahe manis dari gula aren, menciptakan perpaduan rasa yang hangat dan segar.
Di balik keberadaan kembang tahu ini, terdapat sosok Momon (56), seorang pedagang yang telah berjualan selama 25 tahun. Berasal dari Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Momon setiap hari berkeliling Kota Tasikmalaya dengan membawa dagangannya.
Ide untuk berjualan kembang tahu muncul saat Momon tinggal di Jakarta. “Saat pulang ke Tasik, saya ingin memulai usaha sendiri. Setelah dua hari keliling, saya lihat tidak ada yang jual kembang tahu, jadi saya coba,” ujarnya.
Usahanya dimulai pada tahun 1998 dan sejak saat itu, kembang tahu menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Dari usaha ini, Momon berhasil menghidupi keluarganya. Ia memiliki tiga anak, dua di antaranya sudah berkeluarga, sementara satu lainnya menuntut ilmu di pondok pesantren.
“Alhamdulillah, usaha ini membantu kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Proses pembuatan kembang tahu tidak memakan waktu lama. Kedelai direndam selama kurang dari enam jam, kemudian dicuci, digiling, dan disaring sebelum dimasak.
“Saosnya terdiri dari gula merah, pandan, dan jahe,” jelas Momon.
Dalam sehari, ia dapat menjual hingga tiga kilogram kembang tahu, dengan harga satu porsi Rp 6.000.
Para pembeli menyatakan bahwa kembang tahu kuah jahe ini memiliki banyak khasiat. Menurut Momon, banyak yang percaya bahwa hidangan ini baik untuk stamina dan dapat membantu meredakan panas dalam.
Dengan cita rasa yang autentik dan manfaat yang beragam, kembang tahu kuah jahe Momon tidak hanya menjadi hidangan yang dicari, tetapi juga simbol keberhasilan usaha yang bertahan dari generasi ke generasi di Kota Tasikmalaya.
