Ikuti Kami :

Disarankan:

Kopi Resik, Racikan Sang Ustaz dari Kampung Aboh Tasikmalaya yang Siap Menyapa Pecinta Kopi

Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:25 WIB
Watermark
Kopi Resik, Racikan Sang Ustaz dari Kampung Aboh Tasikmalaya yang Siap Menyapa Pecinta Kopi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Di sudut Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, aroma kopi sangrai menyeruak dari sebuah rumah sederhana di Jalan Padamulya. Dari sanalah, Kopi Resik, sebuah produk UMKM asli Kota Tasikmalaya, lahir dan diracik dengan telaten oleh Feri Ferdinan, seorang ustaz sekaligus guru ngaji yang memiliki kecintaan pada kopi murni.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Di sudut Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, aroma kopi sangrai menyeruak dari sebuah rumah sederhana di Jalan Padamulya. Dari sanalah, Kopi Resik, sebuah produk UMKM asli Kota Tasikmalaya, lahir dan diracik dengan telaten oleh Feri Ferdinan, seorang ustaz sekaligus guru ngaji yang memiliki kecintaan pada kopi murni.

Bukan sekadar usaha rumahan biasa, Kopi Resik hadir sebagai bentuk ketekunan, kecintaan pada rasa, serta semangat komunitas. Feri merintis usahanya sejak 2017, dimulai dari kegiatan komunitas yang ia beri nama Majelis Kopi, tempat berkumpulnya para penggiat dan pencinta kopi asli tanpa campuran.

“Ini sebenarnya dari komunitas, namanya Majelis Kopi. Selain pengajian, juga sama-sama pencinta kopi murni dari sana. Jadi di komunitas itu kita saling dukung, jadi saya ambil bahan-bahannya dari teman-teman di komunitas,” ujar Feri, Sabtu (5/7/2025) siang.

Kopi Resik menawarkan dua jenis kopi unggulan, yaitu Arabika dan Robusta, yang diproses dengan cermat mulai dari biji kopi pilihan yang disangrai sendiri hingga dikemas dalam berbagai bentuk. Meski bahan baku tak berasal dari Kota Tasikmalaya, Feri menjelaskan ia mengambilnya dari wilayah sekitar seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.

"Tapi di sini prosesnya, jadi kita ngambil dari biji kopi, lalu kita sangrai, setelah sesuai dengan selera kita, lalu kita kemas. Jadi yang sudah dikemas baru kita jual," jelasnya.

IMG-20250705-WA0021

Untuk urusan kemasan, Kopi Resik cukup fleksibel. Ada standing pouch untuk kafe dan penikmat kopi rumahan, kemasan sachet untuk versi instan, dan juga kemasan cup yang cocok untuk kebutuhan instansi atau perusahaan.

“Saya itu buat pertama kalau pasaran seperti kafe atau ke penikmat kopi dengan standing pouch yang 100 gram, 200 gram gitu. Kalau yang memang langsung instan saya sediakan kemasan sasachet, entah itu yang arabika atau robusta, atau juga yang sudah plus gula tapi tetap bahannya kita pakai murni tanpa tambahan apapun,” paparnya.

“Untuk perusahaan atau instansi, saya juga sediakan yang di cup, jadi kalau ada tamu langsung bisa yang pakai cup,” tambahnya.

Dari segi harga, Feri menyebutkan bahwa produk Kopi Resik dijual dengan harga bervariatif tergantung jenis dan kualitas kopi.

“Kalau harganya variatif. Karena harga kopi itu tergantung, yah berbeda-beda. Saya udah mulai usaha ini tahun 2017. Kalau kondisi sekarang, kopi kan seperti itu, kalau penikmat kopi mah selalu ada aja ke rumah, baru sekarang saya mencoba secara komersil lebih serius,” ucapnya.

Usaha Feri ini juga mendapat dukungan dari pemerintah, mulai dari pelatihan, pendampingan hingga kemudahan mendapatkan izin produksi seperti PIRT dan sertifikat halal. Dengan dukungan itu, Kopi Resik kini tengah bersiap untuk memperluas jangkauan pasar.

“Mudah-mudahan bulan depan kita bisa jual melalui online-nya,” harapnya.

Meski pernah membuka kafe dua kali, kini Feri memilih fokus pada produksi kemasan yang bisa menjangkau pasar lebih luas. Produk Kopi Resik belum masuk ke warung-warung, namun sudah dikenal di kalangan komunitas dan pelanggan tetap.

“Ini dibuat di rumah. Ini belum masuk ke warung-warung, tapi kalau di komunitas udah jalan dari dulu. Mudah-mudahan ke depan buka kafe lagi,” katanya.

Bagi masyarakat yang ingin mencicipi racikan kopi khas UMKM Tasikmalaya ini, pemesanan bisa dilakukan langsung melalui nomor telepon atau WhatsApp di 0852-2010-1097.

Editor
Link Disalin