Ikuti Kami :

Disarankan:

KPAID Kabupaten Tasikmalaya Dampingi Dua Pelajar Perempuan yang Tak Sadarkan Diri Usai Pesta Miras

Jumat, 30 Mei 2025 | 17:06 WIB
Watermark
KPAID Kabupaten Tasikmalaya Dampingi Dua Pelajar Perempuan yang Tak Sadarkan Diri Usai Pesta Miras. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya akan memberikan pendampingan psikologis kepada dua pelajar perempuan yang ditemukan tak sadarkan diri usai pesta minuman keras (miras) di Kampung Cijabar, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, pada Senin (26/5/2025).

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya akan memberikan pendampingan psikologis kepada dua pelajar perempuan yang ditemukan tak sadarkan diri usai pesta minuman keras (miras) di Kampung Cijabar, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, pada Senin (26/5/2025).

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan serta pihak sekolah untuk memastikan kedua pelajar tetap memperoleh hak pendidikan mereka.

"Kami akan melakukan pendampingan psikis dan kami juga akan meyakinkan hak terkait mendapatkan pendidikan, selanjutnya koordinasi dengan sekolah dan dinas untuk melakukan pendampingan lebih lanjut," ujar Ato saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025) pagi.

Menurut Ato, kasus ini mencuat setelah video yang memperlihatkan kedua pelajar dalam kondisi terkapar di depan rumah warga tersebar luas di grup WhatsApp pada Kamis (29/5/2025). Peristiwa tersebut diduga terjadi setelah kedua pelajar itu menenggak miras jenis ciu yang dicampur dengan minuman energi di kawasan Situ Sanghiyang, Kabupaten Tasikmalaya.

"Meski sudah dilakukan mediasi dengan pelajar lainnya, kami bersama pihak kepolisian tetap melakukan pendampingan supaya kejadian tak terulang kembali. Dua pelajar perempuan itu mabuk diduga mengalami putus cinta," katanya.

Ato menambahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, miras tersebut dibeli oleh teman laki-laki mereka atas permintaan kedua pelajar. Setelah dalam kondisi mabuk berat, keduanya diantarkan oleh teman-temannya hingga akhirnya ditemukan warga dalam kondisi tak sadarkan diri, sebelum akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

"Usai mabuk berat, dua pelajar itu diantarkan oleh temannya dan ditemukan oleh warga karena tak sadarkan diri sehingga langsung dibawa ke puskesmas terdekat," tandas Ato.

KPAID berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, terutama keluarga dan lingkungan sekolah, untuk memperkuat pengawasan terhadap pergaulan remaja. Pendampingan intensif juga akan dilakukan untuk mencegah trauma psikologis serta mengarahkan kembali semangat belajar kedua pelajar tersebut.

Editor
Link Disalin