Ikuti Kami :

Disarankan:

Mayoritas Masjid dan Musala di Ciamis Melenceng Arah Kiblat, Komunitas Falaq Lakukan Verifikasi

Kamis, 29 Mei 2025 | 21:27 WIB
Watermark
Mayoritas Masjid dan Musala di Ciamis Melenceng Arah Kiblat, Komunitas Falaq Lakukan Verifikasi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Andri M.

Dari sekitar 5.000 masjid dan musala yang tersebar di 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis, mayoritas diketahui memiliki arah kiblat yang tidak akurat. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kekhusyukan dan keabsahan ibadah salat umat Islam.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Dari sekitar 5.000 masjid dan musala yang tersebar di 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis, mayoritas diketahui memiliki arah kiblat yang tidak akurat. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kekhusyukan dan keabsahan ibadah salat umat Islam.

"Sehingga secara periodik perlu dilakukan verifikasi atau kalibrasi keakuratan arah kiblat di tiap masjid dan musala. Minimal masjid jami yang biasa digunakan untuk salat Jumat, arah kiblatnya harus akurat," ujar Fikri Ardiansyah, Ketua Komunitas Falaq Ciamis-Banjar, Kamis (29/5/2025).

Komunitas Falaq Ciamis-Banjar yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok. Dalam kegiatan tersebut, mereka memverifikasi arah kiblat di 48 masjid dan musala setempat.

"Dari 48 masjid dan musala yang diverifikasi, hanya 1 masjid yang arah kiblatnya akurat. Sisanya, 47 lainnya tidak akurat," ungkap Fikri.

Dengan peralatan seperti teodolit, kompas kiblat, dan kompas rancangan khusus buatan komunitas, mereka melakukan koreksi arah kiblat secara swadaya.

Sementara itu, Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kemenag Ciamis juga turut melakukan verifikasi arah kiblat terhadap 50 dari 100 masjid yang menjadi peserta Anugerah Masjid Award 2025.

"Dari 100 masjid itu baru 50 masjid yang sudah terverifikasi arah kiblatnya," kata Ujang Nursyamsi dari BHRD Kemenag Ciamis.

BHRD siap membantu proses verifikasi arah kiblat jika ada permohonan dari masyarakat atau pengurus masjid.

Fikri juga menambahkan bahwa verifikasi arah kiblat sebenarnya dapat dilakukan tanpa peralatan canggih. Umat Islam dapat memanfaatkan fenomena astronomi antipoda, yakni saat posisi matahari berada tepat di atas Ka'bah. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun: pada 26–30 Mei dan 16–18 Juli.

Untuk tahun ini, momen antipoda terjadi pada Selasa (27/5/2025) pukul 16.15 WIB dan kembali akan terjadi pada 17 Juli 2025 pukul 16.18 WIB.

Fenomena ini menjadi waktu paling tepat untuk melakukan verifikasi arah kiblat (Rasdul Qiblat), cukup dengan menggunakan alat bantu sederhana seperti tongkat, tiang, benang berbandul, dan sinar matahari.

Hal ini dibuktikan dalam kegiatan Rasdul Qiblat yang digelar Fakultas Syariah dan Hukum UID Ciamis bersama DKM Masjid Agung Ciamis dan BHRD Kemenag Ciamis di pelataran Menara Masjid Agung Ciamis, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan yang melibatkan 30 mahasiswa dan dosen ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UID, Dr. Sumadi Jo, serta dihadiri Asisten Daerah I Ciamis, H. Dase.

Cuaca yang cerah mendukung proses pengukuran. Hasil bayangan dari alat bantu seperti tongkat dan benang bandul sejajar dengan hasil alat pengukur profesional seperti teodolit dan kompas kiblat.

Hasilnya, arah kiblat bangunan utama Masjid Agung Ciamis dinyatakan akurat. Namun, arah kiblat di bagian selasar atau bangunan tambahan perlu dikoreksi.

Fikri menekankan bahwa masyarakat bisa melakukan pengecekan sendiri saat fenomena antipoda berikutnya pada 17 Juli mendatang dengan memperhatikan beberapa syarat teknis, seperti menggunakan alat bantu yang berdiri tegak lurus, berada di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung, dan memastikan waktu yang tepat sesuai jadwal fenomena.

Komunitas Falaq Ciamis-Banjar menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk melakukan verifikasi arah kiblat, setidaknya di setiap masjid besar yang tersebar di 27 kecamatan.

Editor
Link Disalin