Ikuti Kami :

Disarankan:

Tiga Strategi Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota Sukses Atasi Kemacetan Arus Balik Lebaran

Senin, 14 April 2025 | 12:13 WIB
Watermark
Tiga Strategi Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota Sukses Atasi Kemacetan Arus Balik Lebaran. Foto: NewsTasikmalaya.com/Denden.

Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota menerapkan tiga strategi utama atau Cara Bertindak (CB) untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2025, khususnya pada puncak arus balik Lebaran.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota menerapkan tiga strategi utama atau Cara Bertindak (CB) untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2025, khususnya pada puncak arus balik Lebaran.

Salah satu strategi yang dinilai paling efektif adalah penerapan sistem satu arah (one way) di Jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, yang dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan di wilayah perbatasan Tasikmalaya-Garut.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota, AKP Riki Kustiawan, menjelaskan tiga tahap CB yang diterapkan selama operasi. Ketiga tahapan CB itu diklaim sangat jitu untuk mengurai kepadatan di Jalur Gentong.

Dalam pelaksanaannya, kata AKP Riki, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Polres Garut yang merupakan Polres tetangga.

“Pertama, kami berkoordinasi dengan Polres Garut untuk memantau titik-titik simpul kemacetan. Jika ruas jalan di wilayah Garut sudah mulai lengang, kami segera terapkan sistem one way dari perbatasan Tasikmalaya-Garut hingga Simpang Tiga Sukamantri, Ciawi,” ujar AKP Riki, Senin (14/4/2025).

Tahap kedua, lanjut AKP Riki, dilakukan penarikan arus kendaraan dari Simpang Tiga Sukamantri Ciawi sampai Masjid Itje, Jamanis.

Setelah itu, pada tahap ketiga, kendaraan diarahkan melewati alun-alun Ciawi hingga masuk ke kawasan Pasar Ciawi, ketika ekor kepadatan sampai di wilayah Rajapolah yang berbatasan dengan Kabupaten Ciamis.

“Penerapan tiga CB ini terbukti efektif. Selama masa arus balik Operasi Ketupat Lodaya 2025, tidak terjadi kemacetan parah di wilayah kami,” jelas Riki.

Menurutnya, strategi ini menjadi jawaban atas pertanyaan publik mengenai pengelolaan lalu lintas selama periode padat pascalebaran.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja sama lintas wilayah dan pengawasan intensif di lapangan.

Editor
Link Disalin