TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Komunitas sepeda Tasik Rider Community (TRC) Kota Tasikmalaya menunjukkan komitmennya dalam membina atlet muda dengan mengirimkan salah satu pesepeda terbaiknya, Azmaul Hak (19), untuk berlaga di ajang bergengsi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Road Race 2025.
Kejuaraan tersebut akan digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 26–29 Juni 2025. Azmaul akan turun di kelas Individual Road Race (IRR) kategori Under-23, mewakili TRC Tasikmalaya dan membawa nama daerahnya ke tingkat nasional.
Azmaul dilepas langsung oleh tim manajer TRC dari Stasiun Tasikmalaya, Selasa (24/6/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Ia berangkat didampingi oleh pelatihnya, Kurniawan Timbul.
Manajer TRC, Sandi Yudo, menyampaikan bahwa Azmaul merupakan salah satu atlet binaan unggulan yang telah dipersiapkan melalui proses pembinaan selama tiga tahun terakhir.
“Alhamdulillah, dini hari tadi kami melepas Azmaul Hak, salah satu atlet terbaik TRC, untuk bertanding di Kejurnas Road Race 2025. Usianya baru 19 tahun, dan kami optimis ia bisa bersaing, khususnya di kelas IRR U-23,” ujar Sandi saat ditemui di sebuah kafe kawasan Cipedes, Selasa pagi.
Menurut Sandi, meski Azmaul sudah cukup mumpuni di tingkat Provinsi Jawa Barat, persaingan di level nasional tentu lebih menantang.
“Kalau bicara Jawa Barat, kita masih bisa bersaing. Tapi untuk level nasional, kualitas lawan tentu lebih berat. Tapi saya tetap optimis, ini menjadi pengalaman penting bagi Azmaul,” tambahnya, didampingi salah satu manajer tim lainnya, Agis.
Sandi menekankan bahwa target utama dari keikutsertaan ini bukan semata-mata mengejar juara, melainkan untuk memberikan jam terbang dan menambah pengalaman kompetitif bagi Azmaul sebagai atlet muda.
Menariknya, keberangkatan Azmaul ke Banyuwangi dibiayai sepenuhnya oleh TRC melalui sistem patungan antar anggota komunitas. Hal ini menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong dari komunitas TRC dalam mendukung talenta lokal.
“Untuk kegiatan ini, alhamdulillah seluruh biaya masih ditanggung TRC, hasil dari patungan teman-teman komunitas,” terang Sandi.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi juga berharap agar pemerintah dan organisasi resmi seperti Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Tasikmalaya dapat lebih memperhatikan dan menjalin kolaborasi aktif dengan klub-klub lokal dalam membina atlet muda.
“Sebenarnya komunikasi dengan ISSI sudah mulai intens. Kita juga sering adakan event latihan seperti Ladber Tasik–Panjalu. Tapi koordinasi memang belum maksimal, mungkin karena kesibukan masing-masing,” jelasnya.
Sandi berharap ke depan, kolaborasi antara komunitas sepeda dan ISSI bisa lebih ditingkatkan agar pembinaan atlet berpotensi seperti Azmaul bisa berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
“Harapan kami, pemerintah dan ISSI bisa lebih peduli dan berkolaborasi dalam mencetak talenta-talenta muda di dunia balap sepeda,” pungkasnya.