Ikuti Kami :

Disarankan:

Hasil Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 Tuai Kontroversi, Pengamat Politik Soroti Proses Demokrasi

Rabu, 04 Desember 2024 | 14:58 WIB
Hasil Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 Tuai Kontroversi, Pengamat Politik Soroti Proses Demokrasi
Hasil Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 Tuai Kontroversi, Pengamat Politik Soroti Proses Demokrasi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Hasil Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 menuai penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Isu dugaan pelanggaran seperti politik uang dan penggalangan dukungan untuk salah satu pasangan calon (paslon) memicu aksi protes yang melibatkan massa dari berbagai kelompok.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Hasil Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 menuai penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Isu dugaan pelanggaran seperti politik uang dan penggalangan dukungan untuk salah satu pasangan calon (paslon) memicu aksi protes yang melibatkan massa dari berbagai kelompok.  

Sejumlah aksi demonstrasi digelar di depan kantor Bawaslu, KPU, hingga markas partai politik di Kota Tasikmalaya. Masyarakat mendesak penanganan serius atas dugaan pelanggaran yang mencederai kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.  

Pengamat politik asal Tasikmalaya, Dr. Erlan Suwarlan, menilai penolakan ini mencerminkan kondisi politik yang kurang sehat.

"Saya berpendapat, proses politik saat ini sedang tidak baik-baik saja," kata Erlan saat dihubungi, Rabu (4/12/2024).  

Meski demikian, Erlan mengimbau agar perselisihan diselesaikan secara elegan melalui mekanisme yang telah diatur. Ia juga menegaskan pentingnya menghormati hasil akhir pilkada, meskipun diwarnai berbagai tantangan.  

"Pasca pilkada, banyak yang perlu diperbaiki, mulai dari regulasi, mentalitas, budaya politik, hingga komitmen semua pihak," tambahnya.  

Erlan juga meminta paslon yang unggul untuk segera menunaikan janji politiknya kepada masyarakat.

"Setelah resmi dilantik, paslon terpilih harus membuktikan janji-janji politiknya. Demokrasi pada dasarnya adalah partisipasi masyarakat," tegasnya.  

Selain itu, Erlan menyoroti rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024. Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pemilu dan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berpartisipasi dalam demokrasi.  

"Partisipasi pemilih yang rendah perlu dievaluasi oleh penyelenggara yang sudah diberi kewenangan dan fasilitas. Namun, kesadaran masyarakat juga memegang peran penting dalam keberhasilan demokrasi," pungkasnya.

Editor
Link Disalin