Kemacetan di Jalur Gentong Tasikmalaya Jadi Ladang Rezeki Pedagang Musiman

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Arus balik Lebaran 2025 yang memicu kemacetan panjang di Jalur Gentong, Tasikmalaya, justru membawa angin segar bagi sejumlah warga sekitar. Bukan hanya kendaraan yang padat merayap, tapi juga peluang usaha yang mendadak bermunculan.

Setiap momentum Lebaran, warga lokal tak ingin melewatkan kesempatan ini. Mereka ramai-ramai turun ke jalan menjadi pedagang asongan dadakan, menyasar para pemudik yang terjebak dalam antrean kendaraan.

Pantauan pada Sabtu siang (5/4/2025) di kawasan tikungan Letter U Gentong, tampak puluhan pedagang berjejer di pinggir jalan. Mereka menawarkan beragam jajanan, dari kacang goreng, keripik, hingga jagung rebus yang mengepul hangat.

Reni (35), salah satu penjual jagung rebus, mengaku rutin berjualan di titik ini setiap musim arus balik. “Kalau sudah begini, saya pasti datang bawa dagangan. Jagung rebus saya jual Rp7 ribu per buah. Alhamdulillah selalu habis,” ujarnya sambil melayani pembeli.

Menurut Reni, kemacetan panjang justru jadi peluang emas bagi warga seperti dirinya. "Buat kami ini berkah, daripada macet-macetan di rumah, mending cari uang," tambahnya.

Hal serupa juga dirasakan Hermansyah (32), penjual aneka camilan ringan. Ia memanfaatkan momen ini untuk mengais rezeki musiman. “Lumayan, setiap ada antrean kendaraan saya langsung keliling nawarin dagangan. Pasti ada peningkatan penjualan, tapi nominalnya biar jadi rahasia saya,” katanya sambil tersenyum.

Hermansyah mengaku hanya berjualan di lokasi ini saat arus balik Lebaran. “Kalau mudik saya biasa jualan di Nagreg, pas balik baru pindah ke Gentong. Sebelumnya juga pernah di Full Budiman, Limbangan,” pungkasnya.

Fenomena ini menjadi potret unik bagaimana momentum mudik dan balik tak hanya soal pergerakan orang, tapi juga jadi momen ekonomi dadakan yang menghidupi warga sekitar jalur-jalur padat tersebut.