Ikuti Kami :

Disarankan:

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya Soroti Lonjakan Kasus Asusila, Dorong Peran Aktif Pemerintah dan Masyarakat

Kamis, 15 Mei 2025 | 22:15 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya Soroti Lonjakan Kasus Asusila, Dorong Peran Aktif Pemerintah dan Masyarakat
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya Soroti Lonjakan Kasus Asusila, Dorong Peran Aktif Pemerintah dan Masyarakat. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Saepuloh dari Partai Golkar, menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus asusila yang terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Ia menilai persoalan ini memerlukan perhatian serius dan penanganan menyeluruh dari berbagai pihak.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Saepuloh dari Partai Golkar, menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus asusila yang terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Ia menilai persoalan ini memerlukan perhatian serius dan penanganan menyeluruh dari berbagai pihak.

Asep menegaskan bahwa penanganan kasus asusila tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum maupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. Menurutnya, semua elemen masyarakat perlu dilibatkan secara aktif.

“Saya sepenuhnya mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian dan KPAID. Namun, ini bukan hanya tanggung jawab mereka saja. Ini adalah tugas bersama,” ujar Asep saat dihubungi NewsTasikmalaya.com, Kamis (15/5/2025).

Asep turut mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual. Ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap tindak asusila.

“Pemerintah harus hadir, bukan hanya dalam penindakan, tapi juga dalam memberikan perlindungan dan solusi nyata. Edukasi sejak usia dini sangat penting dan harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan,” tambahnya.

Ia bahkan mengusulkan agar materi pendidikan tentang perlindungan anak dan bahaya kekerasan seksual dimasukkan ke dalam kurikulum terintegrasi mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.

Selain pendekatan edukatif, Asep juga menekankan perlunya penegakan hukum yang tegas, termasuk pemberian hukuman yang lebih berat bagi pelaku, guna memberikan efek jera.

“Pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal agar ada efek jera. Ini penting untuk menekan angka kejadian di masa depan,” tegasnya.

Mengakhiri pernyataannya, Asep mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga citra Kabupaten Tasikmalaya sebagai Kota Santri dari maraknya kasus asusila.

“Mari kita bergerak bersama agar marwah Kota Santri tetap terjaga dan bersih dari tindakan yang merusak moral masyarakat,” tutupnya.

Masyarakat pun berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dan sistematis guna menekan angka kasus asusila serta memberikan perlindungan maksimal kepada para korban.

Editor
Link Disalin