Ikuti Kami :

Disarankan:

Kopri PMII Kota Banjar Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak

Kamis, 15 Mei 2025 | 21:11 WIB
Kopri PMII Kota Banjar Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak
Kopri PMII Kota Banjar Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Banjar, Jawa Barat, menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PC PMII Kota Banjar.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Banjar, Jawa Barat, menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PC PMII Kota Banjar.

Ketua Kopri PMII Kota Banjar, Nesa Nurwahidayah, mengungkapkan bahwa sebagian besar korban berusia antara 7 hingga 17 tahun. Ia menyebutkan, lingkungan rumah yang seharusnya menjadi tempat aman justru menjadi lokasi utama terjadinya kekerasan.

“Mayoritas kasus terjadi di lingkungan rumah. Ini menunjukkan bahwa kita tengah berada dalam situasi darurat perlindungan anak,” ujar Nesa dalam kegiatan Diskusi Publik Antar Sektor di Kantor PCNU Kota Banjar, Kamis (15/5/2025).

Bentuk kekerasan yang dialami korban bervariasi, mulai dari pelecehan seksual oleh orang terdekat hingga kekerasan verbal dan fisik yang berdampak pada kondisi psikologis korban.

Data hingga Mei 2025 mencatat terdapat tujuh kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, lima di antaranya merupakan kasus pelecehan seksual.

Sebagai langkah pencegahan, Kopri PMII berkomitmen memperkuat edukasi publik dan membangun kolaborasi lintas sektor. Nesa menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu.

“Kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli dan responsif terhadap isu kekerasan seksual. Diperlukan kerja sama yang konkret agar perlindungan perempuan dan anak bisa lebih optimal,” tegasnya.

Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Elin Afriani, juga menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi dan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan serta pemulihan korban.

“Kami berharap dengan kerja sama yang solid, Kota Banjar dapat menjadi lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya.

Editor
Link Disalin