TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – SMA Negeri 5 Tasikmalaya telah menyelesaikan seluruh proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2025-2026. Total sebanyak 504 siswa baru resmi diterima melalui berbagai jalur seleksi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 5 Tasikmalaya, Aida Muliyanah Sukandar, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa jumlah siswa tersebut terdiri dari 432 orang yang diterima melalui jalur Seleksi Penerimaan Masuk Bersama (SPMB) tahap I dan II, serta 72 orang dari jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).
“Hasilnya sesuai dengan yang kuota jumlah SPMB tahap I dan II 432 orang, kemudian tahap PAPS 72 orang, jadi jumlah keseluruhan 504 orang,” kata Aida saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (10/7/2025) siang.
Lebih lanjut, Aida menyebutkan bahwa penerimaan siswa melalui jalur PAPS diprioritaskan bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan berdomisili paling dekat dengan sekolah.
“Yang diambil terdekat dan KETM, jadi dilihat dari jarak dengan diurutkan jarak terdekat. Kan gak lucu yang jauh tapi ETM dan perlu biaya juga,” ujarnya.
Terkait jumlah siswa per kelas, SMA Negeri 5 Tasikmalaya menetapkan sebanyak 42 siswa dalam setiap rombongan belajar. Jumlah ini dipilih dengan mempertimbangkan kapasitas ruang kelas yang terbatas.
“Betul, dengan adanya PAPS diharuskan 50 orang perkelas tapi itu juga melihat kondisi kelas dan ruangan masing-masing, di kami kebetulan ruang kelasnya kecil dan sempit, karena meneruskan dari SGO (Sekolah Guru Olahraga), jadi ukuran kelas kami kecil, jadi memutuskan setiap kelas di 42 orang,” ucap Aida.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut sudah melalui proses persetujuan, meskipun tidak sesuai dengan ketentuan umum yang mengharuskan 50 siswa per kelas.
“Karena kondisi kelas tidak memungkinkan, kalau kemarin kami sudah simulasi di kelas dengan jumlah siswa 50 itu, kami tidak bisa duduk gurunya. Dan tidak bisa kalau untuk 50 orang, jadi kami memutuskan jumlah sekian dengan memperhatikan kenyamanan guru dan siswa,” jelasnya.
Pihak sekolah, menurut Aida, juga telah memberikan informasi tersebut kepada para orang tua siswa agar memahami kondisi yang ada.
“Karena kalau lebih dari itu kita tidak bisa nutup pintu. 42 mepet dan jauh dari ideal, kemarin 36 memang sudah ideal, tapi kami harus memfasilitasi turut dengan kebijakan tersebut, tapi di sisi lain kami memperhatikan kenyamanan. Akhirnya kami mengambil kesimpulan di angka 42 orang,” tambahnya.
Selain itu, Aida juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah dipersiapkan, dimulai dari proses daftar ulang hingga kegiatan pra-MPLS.
“Paling daftar ulang, sekarang sudah proses jalur prestasi akademik dan non akademik, untuk besok daftar ulang PAPS. Kemudian hari Sabtu ada pra MPLS, untuk siswa baru, dan MPLS dimulai Senin sampai hari Jumat lima hari,” jelasnya.
Sementara itu, jam masuk sekolah juga telah ditetapkan pada pukul 06.30 WIB.
“Waktu bulan puasa sudah diterapkan 06.30 WIB, malah lebih awal pukul 06.00 WIB. Mudah-mudahan aja berjalan dengan baik tidak ada anak yang kesiangan,” pungkasnya.