Ikuti Kami :

Disarankan:

Lagu 1947 Karya Kader HMI Tasikmalaya, Serukan Semangat Perjuangan Lewat Nada

Senin, 07 April 2025 | 11:59 WIB
Lagu 1947 Karya Kader HMI Tasikmalaya, Serukan Semangat Perjuangan Lewat Nada
Lagu 1947 Karya Kader HMI Tasikmalaya, Serukan Semangat Perjuangan Lewat Nada. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI), Cepi Sultoni, resmi meluncurkan lagu berjudul 1947.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI), Cepi Sultoni, resmi meluncurkan lagu berjudul 1947.

Karya tersebut kini sudah dapat diakses di berbagai platform musik digital seperti Spotify, YouTube Music, Apple Music, Joox, dan Deezer, serta tersedia dalam fitur musik Instagram dan WhatsApp Story.

Lagu 1947 hadir bukan sekadar sebagai karya musikal biasa. Ia menjadi simbol refleksi sejarah dan nilai-nilai perjuangan HMI sejak didirikan pada 5 Februari 1947.

Melalui syair dan irama yang khidmat, lagu ini menggambarkan semangat keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan yang menjadi dasar perjuangan HMI dari masa ke masa.

“Saya menulis lagu ini dengan ketulusan. Awalnya, saya dan teman mendengar lagu-lagu perjuangan luar negeri, lalu terlintas kenapa kita tidak ciptakan lagu perjuangan kita sendiri. Dibantu Kanda Andy Alsy dari NTT, lahirlah 1947, sebagai bentuk cinta saya terhadap sejarah dan perjuangan HMI,” ujar Cepi, Senin (7/4/2025).

Cepi dikenal sebagai musisi yang aktif menciptakan lagu bertema perjuangan, sosial, dan budaya. Namun 1947 menjadi salah satu karya paling personal baginya, lahir dari perjalanan panjangnya sebagai kader mulai dari LK I, LK II, hingga forum seni non-formal LSMI.

Menurutnya, kaderisasi HMI tidak hanya terbatas pada ruang akademik atau politik, tetapi juga bisa diwujudkan melalui jalur seni.

“Berkesenian tidak bertentangan dengan nilai kaderisasi. Justru ini adalah bagian dari jihad intelektual dan dakwah kultural,” tegasnya.

Lagu ini juga menjadi bagian dari gerakan kebudayaan yang diusung LSMI HMI Cabang Tasikmalaya. Di tengah kecenderungan seni yang terpinggirkan dalam dunia kemahasiswaan, 1947 menjadi pengingat bahwa karya seni dapat menjadi media perjuangan yang kuat dan relevan.

Secara musikal, lagu ini digarap dengan nuansa sederhana namun mendalam, menghadirkan suasana reflektif yang mengajak pendengarnya merenungi perjalanan HMI dalam lintasan sejarah bangsa.

Peluncuran 1947 juga bertepatan dengan momentum Milad HMI ke-78. Lagu ini diharapkan dapat mengiringi berbagai agenda kaderisasi, pelatihan, dan panggung seni budaya HMI di tingkat lokal hingga nasional.

“Lagu ini bukan milik saya pribadi. Ini adalah milik semua kader HMI, sebagai warisan semangat dan identitas perjuangan yang harus terus dijaga,” tutup Cepi.

Editor
Link Disalin