Ikuti Kami :

Disarankan:

Pasar Tradisional di Kota Banjar Kian Sepi, Pemkot Dorong Pedagang Beralih ke Digital Marketing

Jumat, 11 Juli 2025 | 18:12 WIB
Watermark
Pasar Tradisional di Kota Banjar Kian Sepi, Pemkot Dorong Pedagang Beralih ke Digital Marketing. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin.

Suasana di pasar-pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, kini tak seramai dulu. Aktivitas jual beli yang menjadi roda penggerak ekonomi warga terlihat mulai meredup. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Pasar Tradisional Banjar, tetapi juga melanda pasar lainnya seperti Pasar Langkap Lancar Bojongkantong dan Langensari.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Suasana di pasar-pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, kini tak seramai dulu. Aktivitas jual beli yang menjadi roda penggerak ekonomi warga terlihat mulai meredup. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Pasar Tradisional Banjar, tetapi juga melanda pasar lainnya seperti Pasar Langkap Lancar Bojongkantong dan Langensari.

Kondisi sepi pembeli, banyak kios tutup, dan melambatnya aktivitas usaha menjadi pemandangan yang kian umum. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, Sri Sobariah, mengakui bahwa banyak pedagang mengeluhkan penurunan pembeli dalam beberapa tahun terakhir.

"Kalau pedagang di Pasar Tradisional Banjar, Langkap Lancar Bojongkantong, dan Langensari itu ada 1.700 pedagang. Itu mereka yang jualan di kios dan di los. Dari total keseluruhan, 20 persennya sudah tutup, terlebih yang di Pasar Banjar," ungkapnya.

Sri menjelaskan bahwa lesunya pasar tradisional disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk dampak pandemi Covid-19 dan perubahan kebiasaan masyarakat dalam berbelanja. Digitalisasi yang berkembang pesat dinilai turut menggerus eksistensi pasar tradisional, karena masyarakat kini cenderung memilih transaksi secara daring yang dinilai lebih cepat dan praktis.

"Ada beberapa faktor. Mulai dari Covid-19 hingga tergerusnya persaingan penjualan online," kata dia.

Sebagai langkah responsif, Pemerintah Kota Banjar kini mulai mengenalkan strategi pemasaran modern berbasis digital kepada para pedagang. Melalui pendekatan digital marketing, pemerintah berupaya membantu pedagang agar mampu bersaing dan tetap eksis di tengah perubahan zaman.

"Saat ini banyak pedagang mengeluh karena sepi. Untuk itu kita hadir mengenalkan strategi pemasaran yang kekinian, yaitu digital marketing. Tujuannya untuk membantu meningkatkan daya beli di Pasar Banjar," pungkasnya.

Strategi tersebut mencakup optimalisasi teknis situs web, pemanfaatan media sosial, serta peningkatan popularitas tautan bisnis para pedagang. Diharapkan dengan penerapan metode ini, pasar tradisional di Kota Banjar dapat kembali bergeliat dan menarik minat pembeli, khususnya generasi yang akrab dengan teknologi digital.

Editor
Link Disalin